56 TAHUN
PABRIK SEMEN INDONESIA
LOMBA KARYA TULIS DAN
FOTO JURNALISTIK
SEMEN INDONESIA ADICIPTA
MEDIATAMA 2013
INDONESIA’S CEMENT
INDUSTRY : NOW AND THE FUTURE
KATEGORI KARYA TULIS AKADEMISI
JUDUL :
PELUANG PT. SEMEN
INDONESIA (PERSERO) TBK MENJADI “PENGUASA”
BISNIS SEMEN KAWASAN ASIA TENGGARA
KINI DAN NANTI
TRI AKKHMAD FIRDAUS*
*Mahasiswa Angkatan Pertama
(Semester 2) S1 Teknik Metalurgi dan Material Universitas Teknologi Sumbawa
UNIVERSITAS TEKNOLOGI
SUMBAWA
2014
PELUANG PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK MENJADI “PENGUASA” BISNIS SEMEN KAWASAN ASIA TENGGARA
KINI DAN NANTI
Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup
tinggi akan berimbas pada pertumbuhan
pembangunan di Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka hal ini akan
mendorong adanya peningkatan pembangunan, baik pembangunan fisik dan non fisik.
Salah satunya yaitu pada sektor properti dan infrastruktur. Misalnya
pembangunan fisik berupa bangunan, jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara,
gedung-gedung pemerintahan, dan lain-lain. Tidak heran bila kebutuhan akan semen
sebagai bahan baku utama semakin meningkat pula. Oleh sebab itu, industri semen
di Indonesia harus terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan kebutuhan
tersebut.
Potensi Pasar semen
di Kawasan Asia Tenggara
Berdasarkan data oleh Departemen Perindustrian,Direktorat
Agro dan Kimia tahun 2006 tentang Konsumsi Nasional dan Ekspor Semen Indonesia dari tahun
1990 menunjukkan peningkatan konsumsi semen
nasional dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 1998 yang menurun
sebesar 8,7 juta ton dari 27.940.000 menjadi
19.243.000 atau sekitar 31,12%. Pada
tahun 1999 Penururnan terjadi kembali sebesar 474 ribu ton dari 19.243.000
menjadi 18.769.000 atau sekitar 2,463%. Namun , sejak tahun 2000 konsumsi semen
nasional kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan,
Data dari
PT Semen Indonesia, menunjukkan pertumbuhan permintaan semen di tahun 2012
adalah sebesar 14,5% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan pertumbuhan
menjadi sekitar 5,5% hanya naik sekitar 3 juta ton dibandingkan tahun 2012.
Diperkirakan tahun berikutnya sampai tahun 2017 pertumbuhan permintaan sebesar
6%.
Peningkatan ini
terjadi karena banyaknya pembangunan
infrastruktur dalam program pembangunan daerah tertinggal yang telah
dicanangkang oleh Pemerintah, yang dilakukan secara besar-besaran dan dalam
kurun waktu yang bersamaan. Selain itu
peningkatan jumlah populasi dan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di
Indonesia juga menjadi faktor penting, sebab ini berdampak pada kebutuhan akan
tempat tinggal yang pada umumnya memerlukan semen sebagai salah satu bahan
bakunya. Tidak hanya di Indonesia, ternyata kebutuhan akan semen juga meningkat
setiap tahunnya di berbagai Negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Dengan melihat
peluang ini, sudah seharusnya industri semen Indonesia mengambil andil dengan
menyusun langkah yang tepat dalam memproduksi serta memasarkan produknyam serta
meningkatkan kinerja dan komitmennya, guna untuk menjadi industri semen
terkemuka serta menjadi “Penguasa” pada bisnis pasar semen di Asia Tenggara.
Industri
Semen di Pasar ASEAN
Dilihat dari suplay semen di Pasar
ASEAN pada tahun 2006 dari sepuluh negara anggota ASEAN , Thailand menjadi
pemasok terbesar dengan jumlah kapasitas produksi yaitu sebesar 58.8 juta ton.
Pemasok terbesar kedua yaitu Indonesia dengan jumlah kapasitas produksi 44.9
juta. Dilanjut dengan Vietnam yang berada pada peringkat yang ketiga dengan
kapasitas produksi 31.8 juta, disusul oleh Malaysia, Philipina , dan 5 anggota
ASEAN lainnya.
Sementara pada tahun 2010, Vietnam
menjadi negara yang memiliki kapasitas produksi terbesar yaitu 63.8 juta ton di
Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi tersebut berarti negara Vietnam unggul
dari negara Thiland dengan kapasitas produksinya 56.6 juta ton dan juga unggul
dari Indonesia yang memiliki kapasitas produksi 46.5 juta ton.
Namun pada tahun
2012, Industri Semen Indonesia berhasil menjadi pemasok terbesar setelah mengakuisisi Thang Long Cement Company
(TLCC) Vietnam. Dengan demikian Peluang Indonesia untuk menguasai pasar semen
kawasan Asia Tenggara terbuka sangat luas.
Posisi
PT. Semen di pasar ASEAN Saat Ini
Perkembangan PT Semen Indonesia tergolong sangat pesat, terlebih setelah penandatanganan
akuisisi 70% saham Thang Long Cement, yang merupakan perusahaan semen terkemukan Vietnam. Ini mengantarkan PT
Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan
mengalahkan Siam Cement dari Thailand dengan memegang pangsa pasar
40-45 %.
Saat ini,
Semen Indonesia telah memiliki 4 pabrik semen yang menyebar pada berbagai
lokasi strategis yaitu di pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Sulawesi dan
Vietnam, yaitu :
- Semen
Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang
6 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen
padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan,
Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
- Semen
Gresik. Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5 juta
ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik
memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban
dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec
Kerek.
- Semen
Tonasa. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, kapasitas terpasang 6,5 juta
ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa
memiliki 9 (sembilan) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi,
Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon, Bali.
- Thang
Long Cement Company. Thang Long Cement Company memiliki kapasitas
terpasang 2,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Quang Ninh, Vietnam,
Thang Long Cement Company memiliki 3 (tiga) pengantongan semen.
Lokasi
pabrik sangat strategis ini menjadikan Semen Indonesia mampu memasok kebutuhan
semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor
dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, Semen Indonesia juga
mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam,
Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary
Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.
Prospek
PT. Semen Indonesia di pasar ASEAN Setelah Akuisisi Thang Long Cement Vietnam,
Industri Semen
Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar menguasai pasar ekspor, karena
mutu produksi Industri semen Indonesia sangat bagus. Disamping itu, penawaran
harga semen Indonesia tergolong kompetitif dibandingkan dengan negara yang
lain. Industri Semen Indonesia terus
melakukan upaya dengan menambahkan packing
plant dengan distribution channels.
Disamping itu, peningkatan teknologi untuk menjaga kualitas dan kuantitas
produknya pun ikut dilakukan.
Hal ini berarti bahwa kinerja
Industri Semen Indonesia sangat baik. Itu terbukti di tahun 2013, yang walaupun
pada dasarnya pertumbuhan Industri Semen Indonesia turun dibandingkan tahun
2012. Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan Rp24,5 triliun, tumbuh 25%
dibanding tahun sebelumnya (Rp19,5 triliun). Total volume penjualan 27,81 juta
ton, meningkat 27% dibanding 2012 (21,9 juta ton). Sementara volume penjualan
semen domestik tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2%, jauh melampui
kinerja industri dalam negeri yang tumbuh sebesar 5,5%. Dengan demikian pangsa
pasar meningkat menjadi 44% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar 41%,
sekaligus memperkokoh posisi Perseroan sebagai market leader di industri semen
nasional.
Strategi
dan Rencana Penguatan PT. Semen Indonesia di Pasar ASEAN Menjelang ASEAN
Economic Community 2015.
Pada Tahun 2014, Semen Indonesia menargetkan
untuk memasuki perdagangan di berbagai Negara di kawasan ASEAN dan pada tahun
2015 menargetkan akan memasuki perdagangan di sebelas negara. Semua harapan dan
tujuan yang dicita-citakan tersebut
dapat terwujud bila PT. Semen Indonesia mencanangkan berbagai strategi dan kebijakan dan secepatnya melaksanakannya dalam
menghadapi persaingan pasar. Misalnya meningkatkan kualitas produk-produknya,
mengembangkan kualitas pekerja, mengakuisisi beberapa perusahaan sejak
diberlakukan ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015, serta strategi pemasaran yang yang disesuaikan
dengan kondisi pasar. Sehingga diharapkan PT Semen Indonesia akan tetap
mempertahankan posisinya sebagai “penguasa” pasar semen di Kawasan Asia
tenggara di tengah kompetisi yang begitu ketat.












